Mode Kebudayaan
Mode atau fashion adalah cara dan gaya melakukan dan membuat sesuatu yang sering berubah-ubah serta diikuti orang banyak. Hal terakhir ini merupakan ciri khas dari mode yakni sifatnya missal. Mode atau fashion tidak hanya tampak pada cara orang memotong dan menggunakan pakaian, cara mengatur rambut dan sebagainya, tetapi juga dalam hal mengejar sesuatu yang baru di bidang lain., misalnya tarian tradisional jawa dielaborasi dengan kesenian melayu atau bali akan lahir tarian kontemporer modern, tetapi dari mode juga akan melahirkan sesuatu yang dianggap aneh oleh masyarakat misalnya rambut dengan gaya funky, dengan di cat berwarna-warni. Dari mode akan lahir sesuatu yang baru yang bersifat inovatif yang mungkin nantinya akan dianggap biasa.
Dalam sistem budaya ini terbentuk unsur-unsur yang paling berkaitan satu dengan lainnya. Sehingga tercipta tata kelakuan manusian yang terwujud dalam unsure kebudayaan sebagai satu kesatuan.
Menurut model ini kebudayaan merupakan strategi dalam upaya memenuhi kebutuhan primer, sekunder, dan integratif manusia. Misalnya saja dalam memenuhi kebutuhan makan manusia mengembangkan mata pencaharian sebagai peramu dan pemburu, sistem pertanian, perladangan berpindah dan menetap. Manusia juga sangat dikendalai oleh sistem lingkungan selama teknologi masih terbatas. Sistem pertanian intensif tidak mungkin terjadi di daerah pegunungan yang sulit mendapatkan air, kecuali mengandalkan hujan. Sistem mata pencaharian berburu, bertani merupakan mata pencaharian yang bersifat subsistensi yaitu mata pencaharian yang bertujuan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari, adalah gejala yang universal. Tetapi, pola- pola berburu, bertani masing- masing, masyarakat mengembangkan polanya sendiri sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungannya. Apa yang ditanam, bagaimana cara memanen, pengetahuan- pengetahuan tetang musim, pengetahuan terhadap hama masing- masing masyarakat mempunyai ciri khasnya sendiri. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini diperlukan organisasi sosial untuk mengorganisasikan pekerjaan ini misalnya kekerabatan dalam masyarakat tradisional. Mengacu kepada model diatas maka kekerabatan merupakan pemenuhan kebutuhan sekunder. Dalam sistem kekerabatan perlu menegakkan aturan- aturan atau norma yang bertujuan mengintegrasikan dan melestarikan kelompok kekerabatan tadi.
Pada masyarakat industri berbeda lagi secara umum kebutuhan akan pangan sudah tidak subsisten lagi tapi sudah untuk kepentingn komoditas maka dikembangkanlah agroindustri. Untuk memenuhi kebutuhan maka diperlukan jaringan- jaringan pemasaran dengan sistem pembagian kerja yang profesional, membuat standar mutu dari suatu produk.
Mode kebudayaan itu sendiri dibagi atas 3 wujud, yaitu:
- Gagasan (Wujud ideal) Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
- Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar