Bagian Kelenjar pada Organ Reproduksi Pria
Kelenjar yang terdapat pada organ reproduksi pria terdiri dari :
A. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut sebagai kantung semen, berjumlah sepasang. Terdiri dari 2 saluran yang berkelok-kelok dengan panjang ±15 cm. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Disimpan di dalam kelenjar dan dikeluarkan waktu ejakulasi oleh kontraksi otot polos. Berfungsi menetralkan asam dalam saluran reproduksi wanita. Tinggi sel vesikula seminalis dan derajat aktivitas proses sekresi tergantung pada testosterone.
B. Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam yang dikeluarkan waktu ejakulasi. Kelenjar Prostat dibagi 3 struktur yaitu : mukosa, submukosa, dan kelenjar utama. Kelenjar utama menghasilkan sebagian besar volume sekresi prostat. Proses sekresi prostat juga tergantung pada testosteron.
C. Kelenjar Cowper’s / Cowpery / Bulbourethra
Kelenjar Cowpery ini merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir yang bersifat alkali yang terletak dibelakang ureta pars membranosa, sekretnya bermuara ke uretra dan mempunyai bentuk mukoid. Berfungsi untuk menetralkansuasana asam dalam saluran uretra.
Organ reproduksi pada wanita meliputi : organ genital internal dan organ genital eksternal.
1. Organ Genital Internal
Alat Genital pada bagian internal terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
A. Ovarium (Indung Telur)
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga kiri dan kanan. Ovarium berbentuk lonjong dengan ukuran 7x2 cm. Permukaan ovarium fungsional berbenjol-benjol karena folikel-folikelnya. Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Tiap folikel mengandung satu sel telur yang diselubungi oleh satu atau lebih lapisan sel folikel.
Bentuknya lonjong dan pada sayatan memanjang tampak adanya bagian korteks dan medula. Korteks merupakan daerah tepi yang lebar,mengandung folikel dan korpus luteum (corpora lutea), dan dibalut oleh epitel permukaan berbentuk kubus rendah. Stroma korteks berupa jaringan ikat longgar. Tunika albuginea tebal dan merupakan lapis yang langsung di bawah epitel permukaan. Medula merupakan bagian dalam yang mengandung saraf, banyak pembuluh darah dengan bentuk mengulir dan pembuluh limfe, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan jalur otot polos, berlanjut dengan otot polos mesovarium. Rete Ovarii terdapat dalam medula, berbentuk jalinan saluran yang tidak teratur yang dibalut oleh epitel kubus atau tali sel-sel pekat. Rete tersebut dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel folikel.
Ovarium memiliki 3 fungsi :
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormon estrogen
c. Memproduksi progesteron
B. Tuba Uterina (Tuba Oviduktus)
Tuba uterina berjumlah sepasang. Saluran ini menghubungkan ovarium dengan rahim (uterus). Saluran ini debagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Fimbriae
Merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
2. Infundibulum
Merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/ membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
3. Ampula
Merupakan bagian dari tuba uterina yang melebar.
4. Isthmus
Bagian dari tuba uterina yang menyempit dan masuk ke uterus.
C. Uterus
Uterus merupakan organ yang tebal, berotot, bentuknya seperti buah pir, terletak di dalam pelvis antara rectum dibelakang dan kandung kemih didepan, ototnya disebut miometrium. Panjang uterus ±7,5 cm, tebal 2,5 cm, berat 50 gr. Pada rahim wanita yang belum menikah panjang uterus berkisar 5-8 cm, dan beratnya 30-60 gr. Uterus terdiri dari fundus uteri, korpus uteri,dan serviks porsio.
Dinding uterus terdiri dari :
1. Endometrium
Merupakan lapisan dalam dari uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid, dengan ketebalan 28 mm. Di dalam rongga uterus, endometrium licin dan lunak, permukaannya mempunyai plak yang datar dan lebar. Di dalam kanalis servisis mukosanya lebih kasar dan mempunyai plikae palmatae dimana terletak kelenjar servisis yang mengeluarkan sumbat lender untuk ostium uteri. Mucus yang terdapat dalam lumen vagina berasal dari kelenjar-kelenjar serviks.
2. Miometrium
Tersusun dari lapisan otot. Tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta keluar akan mengalami pengecilan sampai keukuran normal sebelumnya.
3. Lapisan serosa
Merupakan lapisan yang terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus, yaitu :
a. Ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah uterus agar tidak turun.
b. Ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
c. Ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan antofleksi.
d. Ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba.
e. Ligamentum infundibulo pelvikum, ligamentum yang menahan tuba fallopi.
D. Vagina
Vagina merupakan tabung yang dilapisi membran dari epitelium bergaris khusus yang dialiri banyak pembuluh darah dan serabut saraf. Panjangnya dari vestibulum sampai uterus 7,5 cm. Merupakan penghubung antara introitus vagina dan uterus. Dinding depan vagina 9 cm, lebih pendek dari dinding belakang.
Pada puncak vagina menonjol leher rahim yang disebut porsio. Bentuk vagina sebelah dalam berlipat-lipat dan disebut dengan rugae.
Dinding vagina memiliki tiga lapis: Tunika Mukosa-sub Mukosa,Tunika Muskularis,dan Tunika Adventisia atau Serosa. Mukosa vagina memiliki epitel pipih banyak lapis yang meningkat tebalnya selama praesterus dan esterus. Arteria dan pleksus venous pada vagina bercabang-cabang dari arteria pudenda interna dan arteria uterina. Pleksus venous yang ekstensif terdapat pada tunika serosa atau tunika adventisia dan pada jaringan ikat yang mempertautkan vagina dengan organ tubuh disekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar